Gubernur NTB Siap Sukseskan AICIS ke 21 Tahun 2022

Mataram NTB - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan Annual International on Islamic Studies (AICIS) ke 21 Tahun 2022 yang diselenggarakan di UIN Mataram.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur pada saat menerima silahturahim panitia pelaksana AICIS di Ruang Kerja Gubernur, Jumat (23/9).

Baca juga: E-Voting Jadi Penyebab Ricuh Munas KAHMI

“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat bersyukur atas penunjukan sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan AICIS mendatang. Tentu hal ini akan kami maksimalkan persiapannya, ”ucapnya.

Lanjutnya, Bang Zul panggilan akrab Gubernur tak henti-hentinya mengajak agar nantinya para peserta AICIS untuk menikmati keindahan alam Provinsi NTB.

Baca juga: Pembukaan Pra Kongres IPNU-IPPNU di Lombok NTB Sukses digelar

“Ingat ajak mereka keliling NTB, jangan hanya diruangan saja, kita punya banyak keindahan alam, salah satunya Gili Trawangan, ” katanya.

Sementara itu, Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag, mengucapkan terimakasih kepada Pemprov NTB yang telah siap membantu persiapan AICIS Tahun 2022 di Mataram kali ini. 

Baca juga: Kanwil Kemenkumham NTB Kini Upayakan Perguruan Tinggi Terlibat dalam Pembangunan JDIHN

“Terimakasih karena telah menerima kami serta menyatakan siap membantu kami dalam kegitan kali ini. Kami harap Gubernur bisa langsung membuka kegitan ini pada bulan Oktober nanti, ” terangnya.

AICIS 2022 digelar pada 18-20 Oktober 

Baca juga: Terima Kunjungan Kader HMI, Gubernur NTB Berharap Kegiatannya Fokus Bahas Pengembangan Ekonomi

dan diselenggarakan di dua tempat, yakni Lombok dan Bali sebagai  kegitan menyambut G20 pada bulan November nanti.

Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 127 dosen pilihan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri seluruh Indonesia, selain itu ada juga peserta dan pembicara dari luar negeri.

AICIS akan diisi berbagai macam kegiatan akademik yang dapat menginspirasi sarjana Islam dalam melakukan pendekatan kajian keislaman.(Adb)